Suatu sore yang cerah di teras sebuah rumah yang sederhana, duduk termenung seorang anak SMA, Budi namanya. Sambil beristirahat sehabis menyapu halaman rumahnya dia tertegun sambil melihat kelakuan induk ayam dan 2 anaknya yang sangat lucu, sambil sekali-kali naik ke atas induknya. Induk ayam tersebut adalah pemberian pamannya ketika ia pergi ke kampung. Terlihat Budi serius sekali berfikir, sampai ibunya, Bu Minah yang datang mendekatinya , dia tidak mengetahuinya.
Bu Minah bertanya kepada putra kesayangannya: ” Kok kamu termenung begitu Bud, ada apa?” .” Oh…gggak Bu” jawab Budi sambil berdiri mendekati ibunya. “Nasinya udah masak Bu? Saya sudah lapar sekali”. kata Budi pula. “Ya sudah nak, goreng ikan teri dan sambalnya juga sudah ibu siapkan “. Jawab ibunya. “Terima kasih Bu”. “Iya, tapi jangan lupa habis makan belajar yah ! ” pinta ibunya pula.
Sehabis membereskan bekas makanannya Budi lantas pergi ke kamarnya yang kecil tapi rapi. Kemudian dia berfikir tentang apa yang terjadi tadi di teras halamannya tentang induk ayam dan kedua anaknya. Budi berfikir begini :
Kalau satu induk ayam mempunyai 2 anak, kemudian 2 anak ayam itu akan menjadi induk dan beranak lagi 2 maka anaknya jadi 4, yang 4 ekor tadi menjadi induk dan anaknya akan ada 8 ekor dan seterusnya. Dan ketika anak-anak ayam itu sudah besar maka induknya akan di jual untuk menambah uang tabungannya.
- generasi 1 : & = @,@ ——> 1 ekor induk dan 2 ekor anak
- generasi 2 : &,& = @,@,@,@ ———–> 2 ekor induk dan 4 ekor anak
- generasi 3 : &,&,&,& = @,@,@,@,@,@,@,@ ———> 4 ekor induk dan 8 ekor anak
- dan seterusnya ……..
Posting Komentar